Kesasar di Pulau Khayangan Makassar. Pagi itu, shubuh lebih tepatnya, saat matahari belum keluar dari sarangnya, saat hari masih gelap gulita, aku sudah berada di dalam pesawat, dalam perjalananku menuju kota yang terletak di pesisir barat Pulau Sulawesi.
Di perjalanan yang kedua kalinya ke Makassar dalam setahun terakhir ini, destinasi traveling-ku adalah Pulau Khayangan, yang terletak tidak jauh dari Pantai Losari. Dengan menyeberang menggunakan kapal dari Pelabuhan Marina yang lokasinya ada diseberang Benteng Fort Rotterdam itu, aku bersama seorang teman saling bergantian untuk mengambil foto dari spot-spot keren yang ada disekitar pelabuhan dan perjalanan menuju Pulau Khayangan yang hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit ini.





Selain Pulau Khayangan, terdapat juga beberapa pulau kecil nan menawan yang ada di barat daya Kota Makassar ini. Beberapa di antaranya adalah Pulau Lae-lae, Pulau Samalona, dan Pulau Kodingarengkeke. Tetapi menurutku, Pulau Khayangan ini sudah sangat keren.
Di Pulau ini terdapat beberapa spot yang Instagrammable, kalian juga bisa berenang bersantai bercanda ria disini, terdapat juga penginapan serta tempat peristirahatan yang membuat kita betah berlama-lama di pulau yang hanya memiliki besar tak lebih dari 2 hektare ini.
Aku bersama seorang teman seperjalananku ini bermain, bersenda, dan berbagi cerita bersama sambil menikmati indahnya Pulau Khayangan. Spot terfavoritku disini adalah saat sunsetnya, saat dimana aku bisa dengan jelas menikmati matahari yang akan tenggelam bersama cerita dan kenanganku di ufuk barat sana.






Gak terasa temans, dalam beberapa terakhir ini aku sudah berjalan melewati lebih dari setengah total 34 provinsi yang ada di Nusantara.
Semakin jauh aku berjalan, semakin banyak aku mendapatkan pengalaman dan pembelajaran yang berarti dalam hidup ini
Sesuai dengan mimpiku setelah lulus kuliah beberapa tahun yang lalu, aku ingin mengelilingi Nusantara terlebih dahulu, sebelum memutuskan untuk melanjutkan pendidikan selanjutnya ke luar negeri dan kembali ke Indonesia untuk bekerja, berkarya, dan membangun sebuah usaha yang memiliki impact yang baik terhadap negeriku ini.
Memang sih, tak mudah untuk bermimpi besar, apalagi kita hidup di negeri yang sudah seperti membudayakan “Bullying, Judging, Complaining”, sebuah hal yang seolah semakin memberatkan langkah kita untuk bermimpi besar.
Itu baru saja bermimpi lho, belum lagi berbuat untuk mewujudkannya. Bakalan banyak rintangan yang akan kita hadapi, yang juga membuat mimpi beberapa anak muda Indonesia terhenti dan kehilangan fokus.
Saranku teman, carilah lingkungan positif yang berpemikiran terbuka, yang selalu support akan mimpi-mimpi besar yang kalian miliki, karna salah satu pengaruh terbesar terhadap sikap kita untuk optimis ataupun pesimis adalah lingkungan kita.
Saran selanjutnya, tulis mimpi-mimpi kita tersebut dalam sebuah roadmap, atau blueprint lengkap dengan detail waktunya. Apa-apa saja yang akan kita raih dalam jangka pendek, menengah, dan jangka panjang dari mimpi kita tersebut.
Duuh, sudah kejauhan ini aku curhatnya, temans. Gak tau kenapa, bawaannya pengen selalu bercerita. Mungkin faktor zona nyaman yang diberikan oleh Pulau Khayangan, serta renungan sunset yang aku alami pada senja kala itu.
Aku merasa kesasar, jauh, jauh sekali dari tempat aku berada, jauh sekali dari diriku sendiri, jauh sekali dari keramaian sehingga aku bisa merenung dengan sangat nyaman, larut dalam lamunan, di Pulau Khayangan yang membuat imajinasiku penuh dengan khayalan.
Thanks a lot Makassar, Kota ini lagi-lagi membuatku jatuh cinta dengan keindahan sunsetnya
