Last Day, Keliling Singapore dengan MRT. Hampir segala hal yang berhubungan dengan last day itu emang selalu sedih. Mulai dari last day sekolah, last day kuliah, last day bekerja, termasuk juga last day petualanganku di Singapore ini. Gak terasa petualangan di negeri tetangga ini udah diujung, dan training kerjaan disini udah berakhir sehingga harus balik lagi untuk lanjut ngantor di Batam.
Usai bangun pagi, yang pertama aku lakukan adalah googling jam berapa keberangkatan kapal terakhir dari Singapore menuju Batam. Lalu aku putuskan balik ke Batam jam 4 sorenya.
Dihari terakhir ini, aku challenge driku untuk berpetualang keliling Singapore, menjelajahi detik-detik terakhirku, yang belum tau entah kapan bakal balik kesini lagi. Teman-teman yang lain berangkat menggunakan kapal pagi menuju Batam, sementara aku sebatang kara tinggal, gak sedih sih, udah biasa kok ditinggalin :’)
Aku puas-puasin sarapan pagi di Ark Hostel ini dengan menu roti coklat dan segelas susu sebelum berangkat, supaya gak kelaparan ketika diperjalanan hingga sore. Hemat beb modal pas-pasan beb. Foto terakhir bersama pemilik Ark Hostel mengawali petualangan jomblo ku ini.

Berangkat dari Stasiun Kallang, tujuan awalku adalah Orchard. Naik jalur kereta hijau yang bisa dilihat dari Maps MRT tersebut, aku gak bingung karena pola maps nya hampir sama dengan yang ada di Jakarta, bedanya cuma dikit, disini lebih modern.
Tapii, karena terlalu inisiatif dan malu bertanya, aku hanya mengikuti feeling-ku menuju stasiun Orchard. Begitu sampai di Stasiun City Hall, setelah melewati Stasiun Lavender dan Bugis, hati kecilku sedikit memberikan sinyal bahwa aku harus transit disini, pindah ke jalur merah menuju Orchard.
Tapii dikarenakan rasanya terlalu dekat, aku putuskan untuk ikut Green Line atau garis hijau dulu agar bisa keliling melewati Raffles Place – Tanjong Pagar – Outram Park – Tiong Bahru – Redhill – Quenstown – Buona Vista – Dover – Clementi hingga Jurong East. Tuh kan lumayan puas, karna banyak stasiun yang dilewati, perjalananku semakin jauh, semakin banyak yang dilihat, dan semakin banyak pengalaman.
Dari Jurong East, aku pindah ke garis merah atau Red Line menuju Orchard melewati Stasiun Bukit Batok – Bukit Gombak – Choa Chu Kang – Yew Tee dan berhenti dulu di Kranji. Aku keluar kereta sebentar di Kranji ini, mengambil foto disekitar. Karna katanya kalau mau ke Malaysia dari Singapore lewat darat harus ke stasiun Kranji dulu, kemudian lanjut pakai bus menuju terminal Woodland, yang disana kita bisa langsung naik bus menuju Johor Bahru dan hanya dikenakan ongkos sekitar 1 atau 2 Dollar Singapore saja.
Ketika asik mengambil foto, ’Priiittt…’, teriak seorang Security menggunakan peluitnya, lalu berlari kearahku. Dengan muka India-nya yang terlihat sangat serius dan garang, aku semakin ketakutan, dan merasa habis melakukan perbuatan kriminal yang sangat membahayakan. Begitu ia sampai kehadapanku, tak lebih dari 1 meter, dengan logat India-nya ia katakan: “Don’t take picture. Where are you form?”
Lalu kujawab, “I’m sorry Mr, I’m Dadang from Indonesia. I just wanna remember this point, because I need to go to Johor Bahru next week, and I’m afraid to forget if I don’t take picture in this station”, untung aja aku sudah berpengalaman sepikin orang secara spontan.
“No..no… if you need something, just ask me. I will show you the way to Woodland. And now, please delete your picture”. Kata Mr. Security ini dengan mata yang masih tajam.
Dan aku cuma bisa bilang, “Okay”.
Aku kembali masuk kedalam kereta dan melanjutkan perjalananku menuju Orchard melewati Stasiun Marsiling – Woodland – Admiralty – Sembawang – Yishun – Ang Mo Kio dan banyak stasiun lainnya yang tak bisa disebutkan, hingga akhirnya tiba di Orchard Station.
Begitu check out kartu di Orchard Station ini, masalah selanjutnya kembali datang. Kartuku error sehingga tidak bisa keluar dari stasiun ini. Aku sangat pucat, feeling mulai gak enak, dan yakin akan terjadi masalah besar. Apalagi kalau ngelapor ke petugas station terdekat, disuruh membayar denda, atau membeli kartu MRT baru seharga S$ 10, aku gak akan bisa karna uang yang ada di kantongku tinggal S$7. Kacauuuu
Akhirnya, setelah membaca Bismillah, aku beranikan diri untuk melapor kepada petugas, yang ternyata lagi-lagi orang India. Kali ini cewe, cuma tetap aja, mukanya seram kala menatapku dengan tampang tak berdosa ini.
“”You know your mistake?”, katanya.
“Sorry I don’t know madam”, kataku
“You told that you would come to Orchard from Kallang Station. It needs 15 minutes only, but why you spend almost 2 hours”, dengan sikap tegasnya ia bertanya kepadaku. Kenapa aku menghabiskan 2 jam menuju Orchard dari Kallang Station, padahal sesuai jadwalnya aku hanya butuh 15 menit untuk menuju kesana.
Setelah sedikit termenung dan berpikir, akhirnya aku mengetahui kesalahan, keteledoran, dan kesepeleanku ini. Aku tidak mengambil transit di City Hall Station, tempat feeling-ku yang memang tadi ragu apakah harus transit atau terus mengikut Garis Hijau.
“I’m sorry madam, I didn’t take transit in City Hall Station, because I thought that it will be same if I transit in City Hall or Jurong East Station”.
Si Madam kembali menatapku tajam, “Where are you from?”, katanya
“I am from Indonesia madam”, kujawab dengan sedikit cengengesan tapi panik.
Setelah 5 detik tatapan tajam kepadaku, Si Madam berkata, “Okay, you need to pay S$2 of this case”.
Dan lega juga akhirnya, aku hanya diminta membayar denda 2 dollar, itu tandanya aku masih ada pegangan 5 dollar lagi. Hampir aja aku gak pulang dari Singapore, kalau saja dendanya lebih besar dan uangku gak sanggup untuk membayarnya.
Begitu sampai di Orchard, yang terkenal dengan pusat perbelanjaan barang-barang mewah dan tempat berkumpulnya Brand dunia ini, mataku mendadak berubah menjadi sangat segar menyaksikan apa yang ada disekelilingku, mulai dari baju, celana, sepatu, serta topi dengan variasi unik dan beragam yang dipakai artis-artis dunia.

Sehabis dari Orchard, aku lanjut perjalanan menuju Harbourfront Station, yang juga bersebelahan dengan pelabuhan menuju Batam. Dikarenakan masih jam 2 siang, dan rencanaku mau pulang ke Batam itu jam 4, aku coba untuk jalan kaki menyeberang ke Pulau Sentosa yang berjarak sekitar 500m dari Pelabuhan Harbourfront ini.
Emang sih dari beberapa sumber yang ada di internet kita harus naik kereta gantung untuk menyeberang ke Sentosa Island ini, tetapi aku yakin masih ada jalan lain, sangat sangat yakin. Kutelusuri jalan menuju Mall Vivo City dan menanyakan kepada petugas mall tersebut lewat manakah akses jalan kaki menuju Pulau Sentosa ini.
Dan jeng jeeenggg, akhirnya aku bisa mencapai Pulau Sentosa, pulau yang emang udah dikemas sebagai pusat hiburan untuk jangka panjang yang juga terdapat Universal Studio Singapore itu.



Setelah puas jalan-jalan dan foto-foto di Pulau Sentosa dan Pintu Luar Universal Studio ini, pukul 3 sore aku kembali jalan balik menuju pelabuhan Harbourfront untuk check in dan bersiap-siap berangkat ke Batam pukul 4 yang ternyata eh ternyata begitu sampai di Batam masih juga pukul 4 sore.
Last Day, Keliling Singapore dengan MRT
Baca juga cerita perjalananku Backpackeran dari Yogyakarta ke Bali Disini