Kerjaan Ngantor di Jakarta, Cukup 5 Bulan Saja!!

Kerjaan Ngantor di Jakarta, Cukup 5 Bulan Saja!! HAHAHA!! Ini bukan fakta, tapi opini gua. Iya, bagi gua, yang saat itu lagi cemen-cemennya, gua hanya sanggup kerja selama 5 bulan di Jakarta. Eittss, tapi jangan anggap petualangan kerja gua ini gak ada, dalam waktu yang sangat singkat ini gua malah bisa mengunjungi beberapa kota besar di Indonesia mulai dari Medan, Palembang, Batam, Jabodetabek, KarawangBandung, Cirebon, Surabaya, Malang, hingga Manado dan Makassar.

Pasti lu heran kan, apa sih kerjaannya kok bisa jalan-jalan mulu. Jangan suudzon dulu, Bambang. Disini kerjaan gua masih yang halal-halal kok, bukan ngepet, main tante-tante, ataupun jalan-jalan pakai uang rakyat.

Sebagai seorang Media Development, bahasa kerennya dari Salesman, gue berkeliling dari Mall ke Mall yang ada di Jabodetabek kemudian beberapa Mall yang ada di Pulau Sumatra, Jawa dan Sulawesi untuk mendata spot advertising yang mereka miliki. Disini gua dan tim memegang 60 Mall yang ada di Indonesia, 20 di Jabodetabek serta 40 lainnya diluar Jabodetabek. Untuk hasil survey kerja gua pada 2016-2017 yang lalu temen-temen bisa liat di blognya advertiseindo yang berisi report lengkap gue mengunjungi setiap Mall tersebut.

Disini gua belajar, selain disiplin mengatur waktu, sebagai pekerja lapangan, gua juga harus bisa memiliki skill antisipasi, berpikir 3 langkah kedepan, apa aja rintangan yang akan gua hadapi, serta bagaimana problem solving gue kalo lagi dapat masalah.

Sangat menantang sih, apalagi dengan kantong gue yang pas-pasan dan memiliki beban hutang bulanan 1 juta untuk membayar kredit motor serta handphone baru gua untuk menolong gua lebih gampang dalam bekerja. Dan ternyata eh ternyata, gaji gue tersebut udah total tanpa uang jalan dikala dinas, sehingga gua sempat harus ngutang ketika dinas di Manado, dan juga Malang Jawa Timur.

Setelah menerima gaji pertama, gua langsung diterbangkan ke Medan, naik Garuda, serta nginep di JW Marriot bareng Si Boss. Feeling gue mulai ga enak, karena biasanya, habis ‘dibaik-baikin’ gua bakal diberi kerjaan yang sangat berat dan ga ada habisnya ibarat kacung kampret, bahkan untuk ngurusin hal-hal receh sekalipun.

Bandara Kualanamu Medan
Welcome to Bandara Kualanamu Medan
Good Morning JW MArriott Medan
Good Morning from JW MArriott Medan

Feeling gue mulai terbukti, gue yang tanpa pengalaman bekerja di lapangan, harus berjuang sendirian, menghadapi berbagai penolakan, mulai dari Plaza Millenium hingga Carefour Medan Fair Plaza, untuk mencari spot advertising disana. Kerasnya karakter orang Medan membuat gue agak sedikit susah untuk melembutkan hatinya, dan mendapatkan space buat kami pasang iklan baik indoor maupun outdoor.

Seminggu setelahnya, belum kelar kerjaan yang di Medan, gue harus ke Palembang. Palembang Square dan Palembang Trade Center menjadi 2 Mall tempat gue harus mencari spot, dan mendata brand apa aja yang udah masuk ke Mall tersebut. Lagi-lagi gua masih kaku di lapangan, hingga akhirnya berujung penolakan.

Palembang Square Mall
Palembang Square Mall
Palembang Trade Center
Palembang Trade Center

Belum selesai kerjaan di Medan dan Palembang, gue harus keluar kota lagi, kali ini Cirebon dan Sulawesi harus gue selesaikan dalam 5 hari.  Mulai dari Grage Mall dan Grage City Mall dalam setengah hari, karena gua berangkat ke Cirebon nya shubuh dari Terminal Depok dan harus balik lagi maghrib ke Jakarta karena keesokan shubuh-nya harus take off ke Manado pukul 05.00 WIB.

Gua mulai overwhelmed, kerjaan gue yang harusnya dikerjain satu persatu, malah gak ke handle. Gua malah stress, tapi gua mencoba mengalihkan rasa stress gua ini dengan nge-blog, nge-vlog, serta mencoba berkarya dengan fotografi untuk gua post di sosmed.

ITC Center Manado
ITC Center Manado
Manado Town Square
Manado Town Square
MTC Karebosi Makassar
MTC Karebosi Makassar

Setelah 4 hari di Sulawesi, dengan list ITC Manado, Manado Town Square, Mall Karebosi serta Karebosi Link yang menjadi destinasi survey gua, akhirnya gua balik ke Jakarta. Weekend yang sangat singkat ini gue manfaatkan untuk refreshing ke salah satu curug yang ada di Bogor untuk menghilangkan rasa penat dan stress gua dari kerjaan.

Travel Influencer Indonesia
Nge trip bareng Travel Influencer Andelan Indonesia. Lumayan buat refresh pikiran

Seninnya, gua kembali ngantor, under pressure dari bos gua yang meminta laporan serta deadline lokasi yang harus closing. Dengan penuh tekanan, gue tetap mengerjakannya semuanya pelan-pelan, step by step, perlahan-lahan. Eh belum selesai kerjaan yang satu ini, gua harus keluar kota lagi, Malang dan Surabaya menjadi destinasi selanjutnya.

Pucuk dicinta, Malang tak dapat dihindari. Diperjalanan ke Bandara dalam penerbangan menuju Malang, gua menemukan banyak aral yang melintang. Dengan mata yang gak tidur karena takut terlambat flight pagi, gua naik damri menuju Bandara Soekarno-Hatta (CGK). Tapii, setelah sampai di CGK, ternyata pesawat gua itu berangkatnya dari Bandara Halim Perdana Kusuma (HLP), kacaauuu…

Gua langsung panik dan memberhentikan siapapun taksi yang lewat didepan gua di Bandara Soetta tersebut, eh malah taksi kami ditilang karna dia mengambil penumpang tidak sesuai aturan, gampang ajaa cepek melayang. Kemudian gua meminta bapak driver taksi nya melaju lebih cepat melewati tol menuju Bandara Halim PK, namun apalah daya, begitu sampai disana, tetap tidak bisa. Meskipun pesawatnya akan berangkat setengah jam lagi, tetapi gua yang belum check in dinyatakan tidak bisa terbang. Gua gak tau ini emang gak bisa, atau gua nya yang lurus-lurus aja.

Tetapi disini gua jadi belajar bahwa sehari sebelum flight, langsung saja lakukan check in online melalui website meskapai yang bersangkutan, agar lebih santai.

Flight pagi yang terlewatkan itu, harus gua ganti dengan uang sendiri, memberi tiket dengan kocek pribadi yang harganya justru 2x lipat dari harga normal, aseli sial banget gua hari itu!! Belum lagi di Malang sudah terlanjur sewa supir yang sudah ready untuk menjemput dan sudah janji  juga meeting dengan pihak Malang Plaza, namun sayang gua bernasib malang seharian itu.

Flight siang gua juga gak lancar, dikarenakan cuaca yang buruk, pesawat nggak bisa mendarat di Bandara Raden Saleh di Malang, sehingga pendaratan dialihkan ke Bandara Juanda Surabaya. Sebelum dilanjutkan naik bus dari Surabaya menuju Malang, 2 jam lamanya.

Begitu sampai di Malang, hari sudah gelap. Pak Riyono yang setia menunggu gua dari pagi, menjemput gua di Terminal Malang. Disini gua hampir tergoda untuk kabur dari tanggung jawab kerjaan gua, apalagi udah deket banget dengan Bromo, jadi gua bisa refreshing sedikit. Tapi imajinasi itu hanya sesaat, karna gua harus jalan menuju Malang Plaza dan balik lagi ke Surabaya karna penginapannya sudah di booking disana.

Esok paginya dari Fave Hotel Surabaya, gua langsung menuju Plaza Marina dan WTC Surabaya untuk bekerja, namun disana gua nggak menghasilkan apa-apa, yang ada hanya penolakan demi penolakan, karena pihak dari Mall mereka tersebut sudah terlanjur make a deal dengan perusahaan advertising yang lain, gua mah apa atuh hanya remahan kfc pinggir jalan. Kok jadi panjang yakk curhatnya..

WTC Surabaya
WTC Surabaya
Plaza Marina
Plaza Marina

Sepulangnya ke Jakarta, gua kembali ngantor, penuh tekanan, dan hampir saja menyerah, gak sanggup lagi melanjutkan pekerjaan dan memilih untuk resign, tetapi bos ditempat kerja gue melihat sinyal-sinyal tersebut, eh dia malah baik-baikin gue dengan memberi gue dinas ke Batam, survey di Nagoya Hill serta Lucky Plaza, mengawasi project dia yang lainnya disana, sambil merayakan malam tahun baruan 2017 di Pulau favorit gua tersebut, lengkap dengan fasilitas mobil dinas yang ia berikan. Luluh lagi dah gua…

Nagoya Hill Mall
Nagoya Hill Mall
Lucky Plaza BAtam
Lucky Plaza BAtam

Di Batam ini gua juga serasa nostalgia, karena diawal tahun gua harus ninggalin kota ini, merantau ke Jakarta bersama si doi, berjuang bersama dengan modal seadanya, hingga kemudian berpisah. Drama. Iya sih, selama di Batam ini gua banyak terjebak nostalgia dan drama, mulai dari melewati kost-nya di Orchid Park, makan ketoprak langganan kami, serta main-main ke Pantai Tanjung Pinggir favorit kami.

Kenangan Nge kost di Orchid Park Batam
Kenangan Nge kost di Orchid Park Batam
PAntai Tanjung Pinggir Sekupang
Pantai Tanjung Pinggir, tetap yang terbaik hingga saat ini
PAntai Tanjung Pinggir Sekupang
Ngeliat Singapore dari dekat

Gak kerasa, ketika gua balik kembali ke Batam, semuanya sudah berbeda. Kalau sebelumnya gua pengangguran, sekarang sudah bekerja keliling Indonesia. Kalau sebelumnya gua tahun baruan bersamanya, kali ini gua hanya sendiri saja, meskipun gua berdiri pada titik yang sama dengan tahun sebelumnya, bedanya dulu dia ada disebelah gua. DRAMA

*Eh iya, disela-sela padatnya kerja dan under pressure ini gua juga jalanin bisnis lho, gerobakan dipinggir jalan. Habis shubuh gua ke pasar buat beli bahan-bahan, trus balik kerja sekitaran jam 7 gua buka warungnya hingga pukul 11 malam, kemudian lanjut cuci piring dan bersih-bersih. Niatnya mau menambah omset buat mempercepat bayar hutang, hasilnya bukannya untung, malah buntung, berakhir dengan hutang yang semakin banyak karena ada beban harus menggaji karyawan dan bayar sewa lapak, sementara pembeli hampir nihil, cukup 1,5 bulan saja sebelum semuanya sukses ditutup.

Jamur Manja
Jualan Jamur Crispy Gerobakan dipinggir jalan, dengan brand Jamur Manja!!

Kembali ke kerjaan, awal 2017, gua balik ke Jakarta, mengawalinya dengan penuh tekanan dan mengakhirinya dengan babak belur dimarahin si bos. Untung aja pekerjaan gua banyak traveling-nya, jadi gak terlalu bosen dengan lingkungan kantor yang itu itu saja. Gak kebayang kalau gua harus bekerja 9-5 senin sampai jumat dan kadang sabtu dan minggu harus masuk karena deadline tanpa dibayar uang lembur sepeserpun, nge-bathin bang, sakitnya disini.

Meskipun sempat ke Cirebon, Bandung, dan kembali ke Surabaya tak membuat gua menemukan bahagia, hingga pada akhir bulan februari 2017, gua memutuskan untuk RESIGN dari tempat kerja gua, dengan masih memiliki cicilan motor yang harus dibayar, gua nekat untuk berhenti bekerja, dan mencari satu kata, yaitu BAHAGIA.

Tapii, gua kembali bertanya pada diri sendiri, dimana gua bisa menemukan Bahagia? Gua langsung teringat sebuah kota yang membuat gua bener-bener nyaman tiada duanya, YOGYAKARTA !!!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *