Asal usul Dangkur, ga penting juga sih buat dibaca

Asal usul Dangkur, ga penting juga sih buat dibaca, ga banyak juga faedahnya buat kalian hahaha. Nama panjang gw itu Muhammad Dadang Kurnia, biasa dipanggil Dadang, atau juga Dangkur, singakatan dari Dadang Kurnia. Nah, se-simple itu kan? Udah tau kan? Yaudah gausah lanjut baca karna udah tau jawabannya hahaa

Jadi sebenernya asal usul gw ini adalah seorang bocah lucu yang lahir di Kota Dumai, sebuah kota yang terletak di perbatasan antara Indonesia dan Malaysia, di Selat Melaka sana.

Kota Dumai yang ada di Provinsi Riau ini lebih dikenal sebagai kota minyak, karena terdapat sebuah Kilang besar Pengolahan Minyak milik salah satu BUMN yang ada di negeri ini. Sebut saja Pertamina.

Selain itu juga terdapat sebuah perusahaan asing yang sudah menjamur sejak lebih kurang 50 tahun yang lalu, yaitu Chevron (dulu namanya Caltex) yang fokus pada pengeboran minyak di Blok Migas Rumbai – Minas – Duri – Dumai.

Masa kecil gw biasa-biasa aja sih, nothing special. Gw tumbuh dari keluarga yang sederhana, dan nggak memiliki hobi yang aneh-aneh kaya ngerokok, main cewe, maling, lempar lembing, apalagi suka sama cowo. Hahahaa peacee jangan baper teman-teman.

Memasuki tangga sekolahan, 11 tahun gw habiskan di Sekolah Yayasan Kependidikan Pegawai Pertamina (YKPP) yang berisi anak-anak Komplek Pertamina, which is hampir semuanya kelas menengah keatas, sementara gw hanya butiran hitam di kuku.

Tetapi disini gw bisa belajar memposisikan diri, belajar jadi minoritas, bagaimana beradaptasi dengan lingkungan, dan menjadi murid yang berprestasi tentunya, meskipun nggak juga sih.

Jalur yang gw lewatin hingga 11 tahun. Mulai dari TK, SD 3, dan SMP YKPP
Jalur yang gw lewatin hingga 11 tahun. Mulai dari TK, SD 3, dan SMP YKPP

Masa-masa kecil gw juga lebih banyak dihabisin dengan latihan sepakbola, gabung ke SSB, mengikuti kompetisi, dan berenang kalo weekend.

Kolam Renang Bukit Datuk. Maapkeun gaya nya
Kolam Renang Bukit Datuk. Maapkeun gaya nya
Kolam Renang Bukit Datuk. Maapkeun gaya nya
Kolam Renang Bukit Datuk. Maapkeun gaya nya

Setelah 11 tahun gw habisin waktu belajar di YKPP (TK 2 tahun, SD dan SMP), gw memutuskan masuk ke salah satu sekolah paling garang di Dumai, yang mana isinya lebih dari 90% itu laki-laki, dan sedikit tertekan batin karna sulitnya mendapatkan cewe dimasa puberr.

Naq anaq STM Negeri Dumai
Naq anaq STM Negeri Dumai
Naq anaq STM Negeri Dumai
Naq anaq STM Negeri Dumai
Naq anaq STM Negeri Dumai
Naq anaq STM Negeri Dumai
Naq anaq STM Negeri Dumai
Naq anaq STM Negeri Dumai

Tapi emang fokus gw disini adalah bukan menjadi seorang playboy, gw cuma berusaha mengejar cita-cita mulia gw menjadi seorang pemain bola, membela garuda di dada, menaikkan kelas hidup gw dan keluarga, bisa bermain keseluruh Indonesia dan mancanegara, serta dapetin jodoh yang terbaik buat gw.

Sungguh cita-cita yang mulia, menurut gw sih. Tapi apalah daya, everything is bullshit. Hahaa. Lo pikir hanya dengan memiliki cita-cita yang mulia tanpa perjuangan yang luar biasa lo bakal bisa? Berat cuyy beraatt.

Hari-hari gw dimasa muda gw korbankan demi fokus mengejar cita-cita gw menjadi pemain bola. Pagi sore latihan, malam jakon (jaga kondisi), serta hanya sedikit bersosialisasi. Gw ga peduli kalau ada orang yang mengucilkan, apalagi nasehat dari orang tua, yang gw tau hanya gw harus berusaha semaksimal mungkin buat dapetin mimpi-mimpi gw.

Setiap hari gw hanya sibuk dengan mimpi-mimpi gw. Namun apa hasilnya? Bisa dibilang nothing meenn!! Memang sih gw sempat beberapa kali mewakili nama Dumai, main turnamen sekelas tarkam (Tarikan Antar Kampung) di Rokan Hilir dan Sungai Pakning yang hanya berjarak 2 jam dari rumah gw, serta membawa nama Dumai dalam event Popda (Pekan Olahraga Pelajar Daerah) se-Riau, yang mana gw hanya cadangan mati dan main sesekali. Bisa dibilang hampir gak ada kontribusi.

Di usia 17 tahun, gw mulai sedikit merasakan frustasi. Mungkin dikarenakan ngeliat teman-teman gw udah pada mendapatkan hasil dari kerja kelas latihan mereka, dan mulai naik kelas ke level regional bahkan juga nasional. Ditambah lagi kalau lihat di media dan berita kalau anak-anak seumuran gw itu udah mewakili Indonesia, bahkan tak jarang yang menjuarai event internasional.

Sementara gw? Masih berkutat dengan mimpi-mimpi bullshit dan bersepeda bolak balik dari sekolah-rumah-lapangan latihan, even sometimes langsung membawa sepatu bola di dalam tas sekolah biar bisa langsung latihan sepulang dari sekolah.

I have no idea how this game will change my life. Gw mulai mencoba merintis ulang hidup gw, mulai mencari hobi baru dalam hidup, serta lebih aktif dalam bersosialiasi. Gw beruntung memiliki salah seorang sahabat, yang bisa dibilang orang paling tajir didaerah gw tinggal.

Sempat belajar yang beginian juga :')
Sempat belajar yang beginian juga :’)

 

Eh ini beneran gw? Jelek jg ya dulu
Eh ini beneran gw? Jelek jg ya dulu..

Gak Cuma deket sama dia, gw juga deket sama keluarganya, sehingga keluarga nya udah menganggap gw bagian dari keluarga mereka juga. Hampir setiap libur sekolah dan libur lebaran gw sering dibawa jalan-jalan keliling Sumatra Barat, provinsi tetangga dari Riau yang juga kampung dari emak gw.

Disini cakra traveler gw mulai kebuka. Gw mulai mencintai alam, karna memang Sumatra Barat merupakan provinsi yang paling lengkap dari segi alamnya buat para traveler, mulai dari perbukitan, pegunungan, pantai yang indah, serta pulau-pulau kecil di Samudera Hindia.

Kebun Teh Solok
Kebun Teh Solok
Kebun Teh Solok
Kebun Teh Solok Sumatra Barat
Danau Kembar Solok
Danau Kembar Solok
Danau Singkarak
Danau Singkarak

Disini gw juga mengenal kehidupan yang nyaman, ala keluarga temen gw ini. Gw jadi termotivasi untuk bekerja lebih keras, dan mulai menyadari untuk menaikkan kelas hidup gw. Gw juga sadar jalurnya gak harus sebagai pemain bola, bisa dengan cara lain, salah satunya dengan bekerja di tempat yang menjanjikan atau membuka bisnis sendiri seperti apa yang ayah temen gw ini lakukan.

Disini gw mulai termotivasi untuk merubah hidup lebih baik, gw memutuskan untuk merantau dan berjuang memperbaiki nasib. Rasanya tidak cukup kalau gw hanya bermodalkan ijazah SMK untuk survive di kehidupan yang semakin keras, maka gw putuskan untuk melanjutkan kuliah agar bisa upgrade kemampuan diri dan kualitas hidup.

Tapii, masalah selanjutnya mulai datang. Dikarenakan saat itu keuangan keluarga sangat terbatas, gw hanya sanggup kuliah di kampus negeri. Itu syarat yang emak gw berikan. Gw mulai berjuang, kebetulan sekolah gw saat itu bekerja sama dengan salah satu kampus negeri yang ada di Bandung, yaitu Universitas Pendidikan Indonesia. Melalui jalur PMDK saat itu, kalau tidak salah. Kalau tidak salah berarti betul laah.

Harapan gw mulai terang, dikarenakan bisa memenuhi beberapa syarat yang diminta kampus tersebut. Apalagi jurusan yang gw ambil adalah olahraga, yang mana nilai olahraga gw selalu memuaskan, dan gw beberapa kali membawa nama sekolah bermain di kompetisi antar sekolah, sempat dipercaya juga sebagai captain. Keluarga bapak gw yang di Bandung juga mulai di hubungi, mereka siap membantu gw untuk berdaptasi di kota mojang priangan tersebut.

Tapii, dengan beberapa alasan, gw ditolak dari salah satu kampus pendidikan terbaik di Indonesia tersebut. Dikarenakan latar belakang gw yang SMK, dan tidak memiliki prestasi akademis yang memadai di bidang umum dan kesiswaan. Nilai yang bagus hanya olahraga saja, sementara nilai praktek dan teori umum bahkan ada yang dibawah rata-rata.

Gw sedikit menyesal siih, karna memang dikelas 1 dan 2 lebih banyak main dan bolosnya, belum lagi sering dipanggil ke kantor karna melawan guru, bahkan sempat hampir tidak naik kelas dan tidak turun magang karna beberapa nilai yang tidak diurus. Hal yang juga membuat orang tua malu karna selalu punya masalah setiap kali ambil rapor.

Disini gw sempat sedikit nge-down, menyesali perbuatan-perbuatan diawal sekolah yang merugikan gw di akhir sekolah. Tetapi disini gw juga belajar menjadi orang yang lebih bertanggung jawab, bahwa apapun perbuatan yang kita perbuat akan selalu ada konsekuensinya.

Gw jadi belajar bahwa tidak ada gunanya menyesali setiap perbuatan yang telah kita lakukan, karna memang semua keputusan yang kita ambil selalu ada konsekuensinya. Dan juga jangan takut berbuat salah, karna dari setiap kesalahan dan masalah yang besar kita akan belajar menjadi orang yang lebih bertanggung jawab

Bye Naq anaq STM
Bye Naq anaq STM

Gw menyelesaikan pendidikan SMK dengan nilai yang pas-pasan dan tidak memuaskan. Tapi gw tetap bersyukur, karna masih diberi kesempatan untuk mendaftar di SNMPTN. Kesempatan ini gw manfaatin dengan sebaik-baiknya, karna memang ini kesempatan terakhir gw untuk bisa kuliah di kampus negeri, dengan biaya yang hemat beb tentunya.

Niat awalnya mengambil jurusan Pendidikan Olahraga di Universitas Riau (UNRI). Begitu sampai ke Pekanbaru, gw langsung kerumah tante gw yang merupakan dosen di kampus tersebut, agar lebih mudah dalam proses pendafatarannya. Tapii, yang namanya jalur hidup, kita ga ada yang tau kan. Tidak ada jurusan pendidikan olahraga yang dibuka lewat jalur SNMPTN pada kala itu, membuat gw harus mengambil keputusan dalam waktu yang sangat singkat (gak sampai 5 menit), untuk memutuskan jurusan apa yang akan gw pilih untuk kuliah.

Dipilihlah Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris di Kampus UNRI pada pilihan pertama, dan Kampus UIN Sultan Syarif Kasim Riau pada pilihan kedua.

Terkadang hidup memang se-tidak sengaja itu

Kenapa gw memilih Bahasa Inggris? Alasannya dikarenakan dulu waktu sekolah gw sering main band, pada posisi gitar. Tapii dikarenakan vokalis kami jarang datang waktu latihan, jadi gw maju sebagai penggatinya. Pada masa itu anak seusia kami berasa sangat bangga kalau bisa memainkan lagu berbahasa Inggris, dan disini gw belajar langsung sambil praktek menggunakan Bahasa Inggris mulai dari mendengarkan lagu yang akan dibawa, melatih pengucapan yang benar, intonasi, serta juga harus memahami arti dari lagu tersebut agar pas artikulasi-nya ketika membawakan lagu tersebut. Lagu yang sering kami mainkan saat itu adalah lagu-lagu dari grup band Muse dan Dream Theater. Keren gak tuhh?

Nampil dengan membawakan lagu Muse - Stockholm Syndrome
Nampil dengan membawakan lagu Muse – Stockholm Syndrome

Udah udah, kalau diterusin jadi panjang nih gw curhat soal nge-band pada zaman sekolah. Setelah mendaftar SNMPTN di 2 kampus negeri di Riau tersebut, masalah selanjutnya mulai datang. Apalah data gw hanya anak SMK yang memang lebih banyak praktek ketimbang belajar teori umum sehingga nggak begitu mengerti soal pelajaran umum.

Gw harus belajar sedikit keras, meskipun cuma niatnya aja siih. Masa-masa libur 3 bulan gw dari habis UN, perpisahan sekolah, serta pra-kuliah lebih banyak gw habiskan dengan melantai di lapangan futsal, mengikuti turnamen dan pertandingan gak resmi lainnya, serta traveling keliling Sumatra Barat untuk lebih mengenal dan bersahabat dengan alam.

View Panorama Bukittinggi
View Panorama Bukittinggi
Lobang Jepang Bukittinggi
Lobang Jepang Bukittinggi
Pantai Taplau Padang
Pantai Taplau Padang
Minang Fantasy Padang panjang
Minang Fantasy Padang panjang

Jadilah gw, dengan modal pas-pasan, mengikuti SNMPTN dengan semangat pasrah. Disaat yang lain belajar mati-matian dengan mengikuti bimbel pra kuliah, dan memiliki semangat menolak menyerah, yang pada akhirnya justru menyerah karna tidak bisa melewati ujian tersebut.

Gw mengisi dengan pede, tak peduli apapun hasilnya. Saking pedenya bahkan orang disebelah gw sempat nyontek ke gw, gak taulah hasil ujian beliau tsb seperti apa. Seusai ujian SNMPTN, gw kembali menikmati hidup dengan have fun, nongkrong bareng temen, futsalan, serta menikmati Piala Dunia 2010 yang menurut gw World Cup terbaik yang pernah gw tonton, dengan Shakira sebagai pengisi soundtrack, dan Spanyol andelan gw menjadi juara dengan Tiki Taka nya. Surgaa Duniaa

Gils ! Impiannye udah timnas ajee
Gils ! Impiannye udah timnas ajee
Gils ! Impiannye udah timnas ajee
Gils ! Impiannye udah timnas ajee
Turnamen Futsal Lanal
Turnamen Futsal Lanal
Katenye sih 3 pemaen kunci
Katenye sih 3 pemaen kunci

Waktu demi waktu berlalu, manisnya pengalaman hidup dan zona nyaman terasa semakin tawar dan membosankan. Sebulan setelah tes SNMPN, keluar juga hasilnya. Oh iya, disini aku juga iseng-iseng daftar di Kampus UIR (Universitas Islam Riau) Jurusan Pendidikan Olahraga, karena memang masih penasaran untuk bisa kuliah di jurusan tersebut. Sebagai back up juga sih.

Harapannya kalau emang gak rezeki lulus di SNMPTN, gw bisa kuliah di jurusan favorit gw tersebut, meskipun Kampus UIR itu swasta dan mahalalalal, tapi gapapa lah ya kan ketimbang ga kuli ah.

Daan, itulaah hidup, penuh dengan kejutan dan ketidakpastian. Apa yang kita harapkan belum tentu sesuai dengan kenyataan. Apa yang tidak kita harapkan bisa jadi akan datang kepada kita, dan bahkan terkadang kita mendapatkan lebih dari yang kita harapkan.

Life is full of surprise and unpredictable

Gw lulus di pilihan kedua gw di SNMPTN, yaitu Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim Riau, serta Jurusan Pendidikan Olahraga di Kampus Swasta Universitas Islam Riau (UIR).

Hal yang membuat gw sedikit dilemma, dikarenakan gw lulus di kampus negeri sesuai harapan emak gw, tapi jurusannya bukan prioritas pertama gw. Gw lulus di jurusan yang merupakan prioritas gw yaitu Pendidikan Olahraga tapi biayanya lumayan mahalalal untuk kantong keluarga gw.

Apalagi pada saat itu gw sedang sakit gigi geraham versi parah banget, yang membuat gw males ngapa-ngapain, apalagi untuk berpikir terlalu lama. Dengan kondisi yang tidak fit dan mendesak tersebut, gw harus memutuskan pilihan yang bisa dibilang salah satu pilihan yang akan merubah masa depan gw. Hingga akhirnya, gw memilih Pendidikan Bahasa Inggris UIN Suska Riau sebagai kampus tujuan kuliah gw, dengan kondisi gw emang lagi males pikir panjang, dan tanpa shalat istikharah pula.

Welcome English Department UIN Suska Riau : )))

2 thoughts on “Asal usul Dangkur, ga penting juga sih buat dibaca

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *