Paket Bahagia Sebulan di Yogyakarta

Paket Bahagia Sebulan di Yogyakarta. Setelah memutuskan resign dari kerjaan di Jakarta, gue kembali lagi ke Yogyakarta, untuk menenangkan diri sebulan lamanya. Berdasarkan pengalaman gue di Jogja sebelumnya, bahwa untuk beneran ngerasain zona nyaman Jogja harus stay disini setidaknya 1 bulan, maka inilah yang gue lakukan.

Gue beruntung memiliki teman baik, baiikk banget malahan, yang mau ‘numpangin’ gue di kostan nya selama sebulan ini. Gue juga beruntung karena adik gue kuliah disini, jadi gue bisa pinjem motornya sesuka gue, dengan syarat gue antar jemput dia kuliah, ga masalah sih.

Mio Andelan di Tugu Yogyakarta
Mio Andelan di Tugu Yogyakarta

Setelah perjalanan 8 jam dari Pasar Senen menuju Yogyakarta, dengan tiket promo yang hanya 84 ribu saja, akhirnya gue tiba di Stasiun Lempuyangan Yogyakarta, pukul 20.00 WIB tepatnya. Gue langsung menuju Nasi Goreng lesehan, dipinggiran jalan, tak jauh dari Stasiun Lempuyangan. Sebelum kemudian dijemput adik gue dan gue langsung mengambil alih motor. Then, gue langsung kontak temen sesama Anak Dumai yang kuliah di UMY untuk langsung explore Wonosari keesokan harinya, nge-camp, menghabiskan waktu seharian disana mulai dari pagi sampai ketemu pagi lagi. Pantai Wohkudu Gunung Kidul menjadi pilihan kami.

Pantai Wohkudu Gunung Kidul
Pantai Wohkudu Gunung Kidul
Paket Bahagia Sebulan di Yogyakarta
Backpacker Millenial

Pantai Wohkudu Gunung Kidul

Hari demi hari gue selalu nikmati, mulai dari nongkrong di beberapa café hits bersama laptop andelan gue (salah satunya Luxury Jakal, favorit gue), kemudian belajar banyak hal baru, menyusun ulang rangkaian hidup gue yang udah mulai berantakan, kemana rencana akan berlabuh selanjutnya, serta apa yang akan gue lakuin kedepannya.

Senin sampai jumat gue perbanyak belajar hal baru dan jalan-jalan disekitar Kota Jogja, sendirian, ia sendirian. Dari Sunrise hingga sunset dari bulan sabit hingga bulan purnama.  Karena bagi gue sendirian itu adalah proses untuk menemukan diri sendiri, mengenal lebih dalam potensi kita, agar memudahkan kita dalam mengambil setiap keputusan hidup.

Ketika memasuki weekend, biasanya gue explore alam Jogja, mulai dari Kaliadem Merapi, Jurang Tembelan Dlingo dan Sungai Lepo yang ada di Bantul, Pantai Sedahan dan Jungwok di Gunung Kidul, serta tak lupa menjalani hobi lama gue, nge futsal ria memperbanyak koleksi teman dan referensi karakter manusia negeri +62.

Kaliadem Yogyakarta
Kaliadem Yogyakarta, berada di kaki Gunung Merapi yang adem
Kaliadem Yogyakarta
Will you…
Bunker Kaliadem Yogyakarta
Bunker Kaliadem yang terkenal serem
Jurang Tembelan Dlingo Bantul
Jurang Tembelan Dlingo Bantul
Sungai Lepo Bantul
Sungai Lepo Bantul

Jurang Tembelan Dlingo Bantul

Pantai Sedahan Gunung Kidul
Pantai Sedahan Gunung Kidul
Pantai Jungwok Gunung Kidul
Pantai Jungwok Gunung Kidul
Turnamen Futsal di Tifosi Futsal Yogyakarta
Turnamen Futsal di Tifosi Futsal Yogyakarta

Terkait belajar hal-hal baru, gue juga lebih sering mampir ke acara-acara di kampus UGM untuk mengikuti seminar atau sekedar main ke perpustakaannya untuk upgrade ilmu, kemudian juga belajar lebih dalam tentang teknologi dan StartUp bareng Komunitas Jogja Digital Valley, serta juga menikmati pameran seni bareng komunitas IFI (Institute de France Indonesia).

Entah kenapa di kota yang penuh dengan orang-orang kreatif ini, gue jadi menular energinya untuk menjadi orang yang lebih kreatif, belajar berkarya, create something useful to help people, gue coba memulainya dengan menjadi blogger, vlogger, content writer, content creator, dan apapun itu sesuatu yang berhubungan dengan otak kanan, otak imajinasi dan kreativitas, dan berharap bisa mendapatkan hidup yang layak melalui passion gue.

Gak kerasa, sebulan sudah gue di Jogja, gue kembali menemukan bahagia, gak sabar rasanya untuk balik lagi ke Jakarta, setelah reset pikiran gue di kota super kreatif ini.

Kota yang membuat gue sadar bahwa uang bukanlah segalanya, karena disini, ada uang ataupun enggak gue tetap bisa berbahagia dan melanjutkan hidup gue sampai sekarang

And, it is time to move on, comeback to Jakarta, to work harder and never give up!!!

Tapiii, mulai dari mana yaa..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *