Petualangan Panjang Jakarta – Bali – Dumai

Petualangan Panjang Jakarta – Bali – Dumai. Ya, trip gw kali ini memang agak unik sih. Dan gw yakin kalo gw satu-satunya traveler yang ngelakuin trip ini.

Mungkin kalau alur tripnya dari Dumai-Jakarta-Bali, ini sudah biasa. Tapii, kalau tujuan akhirnya adalah Kota Dumai, kota kecil diujung timur Sumatra yang juga berbatasan dengan Selat Melaka di Malaysia sana, kayaknya cuma gw deh yang pernah ngelakuin ini.

Jadi awal mula ceritanya adalah ketika gw udah pesen tiket flight ke Pekanbaru dari Jakarta pada hari sabtu, dan lanjut dari Pekanbaru menuju Dumai, 5 jam lamanya lewat perjalanan dengan view sawit di kiri kanan dan sedikit macet karena perbaikan jalan yang tak ada habisnya.

Namun, timbul satu hal diluar dugaan. Tiba-tiba pada hari kamis, tepatnya 48 jam sebelum gw flight ke Pekanbaru, handphone gw berdering panggilan masuk dari seorang temen lama.

Dang, bantu gw bawa orang trip ke Bali ya, lo kan hafal tuh daerah sana

Sepotong kalimat melalui telepon tersebut langsung gw iyakan tanpa berpikir panjang. Dan jeng jeengg, malam itu juga gw langsung flight menuju Bali. Helloo Pulau Dewata I am comeback….

Tepat jam 23.30, gw landing di Bandara Ngurah Rai disambut angin laut yang dingin dengan baunya yang sangat khas. Gw beserta temen-temen langsung menuju penginapan di daerah Kuta. Malam itu juga kami langsung sewa motor dan menuju Legian untuk cuci mata serta telinga, menyaksikan atraksi malam jumat disana.

Legian Street
Malam jumatan di Legian Street

Lelahnya pagi itu membuat kami bangun sedikit telat. Jam 10.00 WITA, kami langsung start menuju Nusa Dua, melewati Tol Bali Mandara, Tol diatas laut yang sudah menjadi icon Pulau Dewata.

Tol Bali Mandara
Tol Bali Mandara, Tol Diatas laut Pulau Dewata

Dan gw baru ngeh, ini baru pertama kalinya gw ke Nusa Dua, sehingga gw nggak tau seluk beluknya. Dengan rasa penasaran, dipandu Google Maps, kami menyusuri komplek mewah ala-ala luar negeri tersebut.

Nusa Dua nan Mempesona
Nusa Dua nan Mempesona

Setelah muter-muter kawasan Nusa Dua tanpa satupun menemukan pantai yang bisa dinikmati oleh orang biasa, akhirnya kami memutuskan menyerah untuk mantai disana. Ya, kawasan ini lebih terkenal dengan private beach yang sudah dipagarin oleh hotel-hotel mewah, Hotel Mulia salah satunya, yang tahun lalu mendapat penghargaan Hotel Resor terbaik ke 3 di Asia dan ke 7 di dunia versi majalah Travel Leisure.

Balik lagi ke perjalanan, kami memutuskan untuk move ke Pantai Pandawa yang nggak jauh dari sini, sekitar 15 menit lamanya. Perjalanan meliuk-liuk turun naik dengan panas yang cetar membahana membuat diri ini berasa di dalam ruangan sauna.

Pantai Pandawa Bali
Berdebar-debar melihat air biru begitu
Pantai Pandawa Bali
Semakin dekat semakin biru
Pantai Pandawa Bali
Maka gw putuskan untuk berfoto pakai baju biru
Pantai Pandawa Bali
Ala-ala cover majalah Forbes
Pantai Pandawa Bali
Ataupun majalah Travel + Leisure

Memasuki sore hari, kami balik kearah Kuta, istirahat sejenak di hotel sebelum kemudian merasakan manjanya sunset orange merona di Pantai Kuta. Pantai ini nggak pernah bosan membuat gw jatuh cinta, jatuh cinta akan panorama indah sunsetnya, keberagaman orang disana yang hampir semuanya melepaskan tawa, awan-awan yang berarak dibawa angin menuju barat, kembali ke pelukan bapaknya yaitu Matahari, lalu tenggelam lindap, dan malam pun hinggap.

Disini gw juga memutuskan untuk berendam sendiri ditemani dinginnya air laut, bersama angin yang bersepoi-sepoi, menikmati suasana, terlena, menung tak berdaya, pasrah dan berserah terbawa angin serta ombak yang saling berkolaborasi satu sama lain, beradu pandang, dan berbelok arah sesukanya tapi teratur.

Main Bola di Pantai Kuta
Gw juga sempat… Main Bola di Pantai Kuta

Ditengah perenungan panjang itu, sambil dilihat dari jauh oleh temen-temen gw yang sedang bercanda ria diatas pasir, gw berpikir, dalam dan panjang, mengoreksi diri lebih tepatnya.

Dua tahun sudah gw menjalani hidup yang gini-gini aja. Bekerja, nge-post, lalu jalan-jalan baik itu solo backpackeran ataupun membawa rombongan. Mendadak perasaan gw merasa bosan, bosan karena 3 hal itu udah seperti rutinitas, yang bagi gw ini perlahan bisa membunuh kreativitas.

Sore itu juga, pada saat matahari tenggelam bersembunyi, yang kalau dihitung prosesnya sekitar 60 detik itu, gw memutuskan untuk memulai hidup baru gw, memulai dunia baru gw, sedikit beristirahat dari jalan-jalan dan solo backpackeran, untuk merangkai ulang hidup gw, membangun bisnis, mencari circle yang baru agar bisa lebih membuka pikiran gw.

Gw udah tekadkan ini dalam hati, hati yang terdalam. Pokoknya sepulang dari sini, gw harus matangkan strategi untuk merintis bisnis, mencoba mengeksplorasi dunia baru gw.

Sunset in Pantai Kuta
Goodbye my comfort zone

Ah sudahlah, hari sudah gelap, gw memutuskan untuk menghentikan lamunan. Kemudian bareng temen-temen menyusuri Seminyak, Sunset Road, dan makan malam Nasi Uduk Jawa Timur langganan. Dengan kondisi masih dalam keadaan celana basah bekas main pantai. Hahaa

Pukul 22.00, kami memutuskan untuk nyobain salah satu Bar khas Legian, Vi Ai Pi, menikmati alunan music rock 80’s dan 90’s, sambil berbagi cerita dan tawa hingga penggantian hari tiba.

Vi Ai Pi Legian Bali
Pas lagi bawain lagu Queen – Bohemian Rhapsody, mereka maksudnya

Malam itu gw putuskan untuk nggak tidur. Karena shubuhnya sekitar jam 06.00 gw harus balik menuju Jakarta, sebelum jam 10.00 paginya lanjut flight Jakarta-Pekanbaru. Temen-temen gw masih stay disini sampai keesokan harinya, dan gw tinggalin itinerary perjalanan sebagai panduan mereka yang sebagian besar baru perdana ke Bali.

Leaving on a Jetplane
Leaving on a Jetplane

Penerbangan Denpasar – Jakarta – Pekanbaru gw berjalan lancar. Begitu landing di Pekanbaru sekitar jam 11.30, gw lanjut menuju Dumai menggunakan travel dari Bandara, hingga tiba di Dumai pada sore harinya.

Petualangan Panjang Jakarta – Bali – Dumai
Hari yang melelahkan

Malam harinya, gw menghadiri acara lamaran adik kandung gw. Ya, adik gw memutuskan untuk nikah duluan, karena gw kelamaan.

Jalan Said Umar Dumai
Acara lamaran adik gw di Jalan Said Umar Dumai
Jalan Said Umar Dumai
Just 3 of us

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *